indonesiafashion.com – IKAT Indonesia by Didiet Maulana mengusung koleksi bertema “The Isle of Reverie” di Plaza Indonesia Fashion Week 2025. Ia membawa suasana alam tropis ke panggung mode dengan elemen pencahayaan, musik, hingga styling busana. Nuansa ini semakin kuat lewat tampilan wet-look para model yang berpadu dengan koleksi resortwear.
Wastra Nusantara Berpadu Mode Resort
Dalam koleksi ini, Didiet memadukan motif ikat dan lurik tradisional Indonesia ke dalam busana kontemporer. Ia menampilkan total 30 looks, terdiri dari 22 busana wanita dan 8 busana pria. Potongan longgar muncul pada kemeja hawaiian, outerwear, rok, celana boxer, hingga gaun panjang. Detail pleats menyerupai gelombang menghiasi tepian busana.
Palet warna banyak terinspirasi alam tropis. Warna terracotta, cokelat, dan marron mendominasi, dengan aksen vibrant—kuning cerah dan biru terang—untuk memberi sentuhan modern. Beberapa busana mendapat tambahan bordiran sederhana dan embellishment ringan.
Material Ringan dan Transparan Dominan
Didiet memilih bahan-bahan ringan agar koleksi bergerak lembut mengikuti gerak tubuh model. Bahan semi-transparan atau sheer ikut muncul sebagai layer tipis di atas wastra lain. Beberapa look berupa blouse cape, rok transparan, dan sleeveless. Aksen fringe atau rumbai juga kerap ditambahkan untuk menegaskan tema tropis.
Produksi juga melibatkan aksesori kerajinan lokal—pengrajin nusantara menyumbang elemen bibelot pada busana. Artis seperti Maudy Ayunda dan Angga Yunanda turut hadir sebagai model berjalan di runway. Musik dikomposisikan oleh Eka Gustiwana dan vokal ditampilkan Andien Aisyah untuk mencipta atmosfer tropis yang hidup.
Pesan Budaya & Tantangan Gaya
Didiet menyebut koleksi ini sebagai “campur sari budaya” dari berbagai daerah Indonesia. Ia memasukkan motif dari Klaten, Bali, Tasikmalaya, dan Kalimantan agar warisan lokal tetap relevan. Ia ingin fashion menunjukkan bahwa keberagaman Indonesia bisa berpadu tanpa kehilangan identitas.
Namun, ia menyadari tantangannya: bagaimana menyelaraskan visinya dengan selera generasi muda tanpa mengabaikan akar budaya. Untuk itu ia melakukan riset mendalam pada arsip mode masa lalu dan adaptasi agar sesuai zaman sekarang.