Indonesia Fashion – Generasi Z di kota-kota besar semakin berani mengekspresikan diri lewat fashion. Salah satu tren yang mencuat pekan ini adalah gaya puff-sleeve yang kembali ramai dipakai. Bentuk lengan mengembang ini dulu dikenal sebagai simbol gaya klasik. Namun kini, Gen-Z menghadirkannya dengan sentuhan segar dan kontemporer.
Mereka sering memadukan atasan puff-sleeve dengan bawahan high-waist atau rok mini berbahan denim. Gaya ini menciptakan siluet yang tegas sekaligus feminin. Selain itu, banyak yang memilih warna-warna hangat seperti sage green atau terracotta. Kedua warna ini memberi nuansa earthy namun tetap modern. Saat dikenakan, penampilan mereka tampak effortless, nyaman, dan stylish.
Tren puff-sleeve tidak hanya bertahan di satu momen. Banyak pengguna TikTok dan Instagram yang menjadikan gaya ini sebagai konten harian. Video outfit of the day dengan tagar #puffsleeve dan #GenZstyle terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa tren ini punya daya tarik jangka panjang di kalangan anak muda urban.
Cardigan Batik Naik Kelas Jadi Ikon Kasual Modern
Di sisi lain, batik juga mengalami transformasi yang signifikan. Gen-Z tidak lagi melihat batik sebagai pakaian formal untuk acara seremonial. Mereka kini menjadikannya bagian dari pakaian sehari-hari. Salah satu bentuk paling populer adalah cardigan batik. Potongannya longgar, ringan, dan cocok dipadukan dengan berbagai jenis inner polos.
Inner yang dipilih pun biasanya berwarna netral, seperti putih gading, abu-abu muda, atau hitam matte. Pemilihan warna ini sengaja dibuat kalem agar motif batik tetap jadi fokus utama. Cardigan batik kini dianggap sebagai statement piece. Gaya ini muncul di berbagai kesempatan informal, mulai dari kampus, tempat nongkrong, hingga coworking space.
Para fashion blogger juga mulai merekomendasikan cardigan batik sebagai item wajib 2025. Mereka menyarankan untuk memilih motif geometris atau flora minimalis yang mencerminkan selera modern. Pilihan seperti itu membuat batik lebih adaptif dan tidak terkesan kaku. Gen-Z pun merasa lebih dekat dengan budaya lokal yang dibalut dengan pendekatan baru.
Warna Sage Green dan Terracotta Dominasi Palet Fashion Kota
Kehadiran warna juga memegang peran besar dalam membentuk identitas visual tren ini. Warna sage green dan terracotta menjadi dua palet utama yang terus muncul di media sosial. Keduanya memberikan kesan hangat, segar, dan ramah dipandang. Warna tersebut cocok untuk berbagai jenis kulit dan mudah dikombinasikan.
Sage green menawarkan ketenangan yang stylish. Banyak pengguna mengenakannya dalam bentuk blus, celana kain, atau hijab. Sementara terracotta memberi kesan hangat dan membumi. Warna ini sering muncul dalam bentuk rok atau outerwear. Kombinasi kedua warna ini menciptakan tampilan yang seimbang. Tidak mencolok, tapi tetap menarik.
Toko-toko online pun mulai mengeluarkan koleksi terbatas dengan warna ini. Mereka mencatat peningkatan penjualan, terutama dari kalangan usia 17 hingga 25 tahun. Kampanye visual yang menggunakan nuansa alam dan city-style pun terbukti sukses menarik perhatian pembeli. Warna bukan sekadar latar, tapi bagian penting dari narasi gaya hidup.
Batik Kini Lebih Wearable dan Relevan di Mata Gen-Z
Tren puff-sleeve dan cardigan batik menandai perubahan besar dalam cara Gen-Z memandang pakaian lokal. Mereka tidak hanya mengikuti tren global, tapi juga membentuk tren baru yang khas Indonesia. Batik tidak lagi tersimpan di lemari untuk momen khusus. Kini, batik hadir sebagai bagian dari ekspresi sehari-hari yang penuh gaya.
Kebangkitan ini juga membawa pesan penting. Gen-Z ingin tetap terhubung dengan akar budaya, tapi dengan cara yang sesuai zaman. Mereka mencari bentuk baru dari warisan lama. Lewat fashion, mereka menjembatani antara tradisi dan kebutuhan masa kini. Pilihan gaya mereka membuktikan bahwa nilai budaya bisa berkembang, bukan sekadar dipertahankan.
Dengan semangat kreatif ini, fashion lokal urban memiliki peluang besar untuk berkembang lebih jauh. Gen-Z telah membuka ruang dialog antara masa lalu dan masa depan. Dari puff-sleeve hingga cardigan batik, setiap potongan busana menjadi cerminan dari identitas baru yang sedang mereka bangun: modern, berani, dan tetap Indonesia.