Keindahan Wastra Nusantara Menghiasi Runway Plaza Indonesia Fashion Week

indonesiafashion.com – Tema wastra Nusantara mendominasi panggung Plaza Indonesia Fashion Week 2025. Ajang ini menghadirkan tujuh brand lokal yang mengeksplorasi kain tradisional seperti batik, tenun, hingga sasirangan ke dalam desain kontemporer. Para desainer menunjukkan bahwa wastra bukan hanya pakaian formal atau seremonial, melainkan karya seni yang bisa dikenakan sehari-hari. Setiap brand menampilkan perspektif berbeda tentang kain tradisional, mulai dari tema “Tanah Laut” hingga koleksi yang memadukan motif klasik dengan siluet modern yang elegan.

Sorotan Pada Beberapa Brand

Koleksi Mel Ahyar Archipelago bertajuk 'Tanah Laut' di hari ketujuh Plaza Indonesia Fashion Week, Jakarta, Sabtu (4/10/2025). Foto: Plaza Indonesia Fashion Week

BINhouse menampilkan tema “Lenggak Lenggok” yang memadukan batik dan lurik ke dalam pakaian kasual serta tunik berpotongan longgar. Model tampil penuh energi mengikuti irama musik, menghadirkan kesan dinamis di panggung. KRATON by Auguste Soesastro mengangkat koleksi “Archipelago Cruise” yang memadukan kain tenun Bali dalam rancangan smart casual hingga busana malam. Pilihan bahan linen dan satin mencerminkan kemewahan yang ringan dan nyaman untuk iklim tropis. IKAT Indonesia mengusung motif tenun klasik yang dikombinasikan dengan gaya modern dalam bentuk blazer, rok, dan beskap. Warna hangat seperti terracotta dan maroon menonjolkan keanggunan tradisional dengan sentuhan modern minimalis.

Ikat Indonesia tampilkan koleksi bertajuk The Isle of Reverie di runway Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025 pada Rabu (1/10/2025). Foto: Plaza Indonesia Fashion Week/Ikat Indonesia

Sementara itu, Julianto for Iwan Tirta Private Collection menampilkan batik besar khas Iwan Tirta dengan desain formal dan evening wear bernuansa kontemporer. Motif burung, daun, dan bunga dibuat lebih berani dengan komposisi warna yang segar. Parang Kencana membawa tema “Shiki” yang mengeksplorasi perpaduan budaya Indonesia dan Jepang. Desainnya menampilkan motif batik yang dikombinasikan dengan elemen kimono seperti krisan dan cherry blossoms, menggambarkan empat musim yang indah. Mel Ahyar Archipelago menghadirkan koleksi “Tanah Laut” yang terinspirasi dari kain sasirangan asal Kalimantan. Koleksi menswear-nya terdiri dari 27 tampilan dengan potongan tailoring yang rapi. Kolaborasi dengan perajin lokal dan penggunaan tas anyaman purun memperkuat identitas daerah. Sebagai penutup, Wilsen Willim menghadirkan koleksi bernuansa monokrom yang dikombinasikan dengan motif batik ekspresif. Ia menggabungkan potongan gaun dan blus bergaya cheongsam hasil modifikasi, menghadirkan keanggunan modern yang khas.

Warna, Estetika, dan Identitas Budaya

Koleksi Wilsen Willim di hari kedelapan Plaza Indonesia Fashion Week, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Foto: Plaza Indonesia Fashion Week

Setiap desainer memperkaya koleksi dengan permainan warna cerah dan netral. Warna merah, kuning, krem, hitam, dan cokelat tampil harmonis dalam satu kesatuan visual yang kuat. KRATON memanfaatkan material lembut untuk menciptakan tampilan tropis yang elegan, sementara IKAT Indonesia memadukan warna hangat agar tetap terasa lokal namun modern.Pencahayaan dan tata panggung yang tertata apik memperkuat narasi budaya yang ingin diangkat. Detail tenun, batik, dan motif klasik terlihat jelas, menegaskan bahwa setiap helai kain menyimpan cerita dan filosofi mendalam.

nita mantan steamer