ASEAN Fashion Parade ketika Tradisi dan Inovasi Bertemu di Runway

 

ASEAN Fashion Parade Menghadirkan Kolaborasi Mode yang Menyatukan Tradisi dan Inovasi

Fimela.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan industri fesyen dengan mendukung penyelenggaraan ASEAN Fashion Parade. Ajang ini menghadirkan ruang kreatif yang merayakan keberagaman gaya di Asia Tenggara sekaligus mempertemukan tradisi dan inovasi dalam satu panggung yang dinamis.

Pada tahun ini, tiga desainer ternama Asia Tenggara tampil menonjol dengan karya yang mencuri perhatian. Rizman Ruzaini dari Malaysia, Francis Libiran dari Filipina, dan Frederic Lee dari Singapura menghadirkan koleksi yang menampilkan detail menakjubkan, presisi memikat, serta kreativitas yang mencerminkan karakter masing-masing negara.

Melalui acara ini, para desainer tidak hanya memamerkan karya mode, tetapi juga membangun percakapan lintas budaya. Panggung ini diharapkan menjadi ruang yang mempererat jejaring kreatif, membuka kolaborasi baru, dan mendorong pertukaran ide yang semakin berkembang di kawasan Asia Tenggara.

Rizman Ruzaini Membawa Sentuhan Couture Elegan dari Malaysia
Rizman Ruzaini

Rizman Ruzaini kembali menegaskan identitas mode Malaysia lewat rancangan couture yang glamor. Duo desainer Rizman Nordin dan Ruzaini Jamil telah membangun jenama ini sejak 2005 dan terus mempertahankan ciri khas berupa detail halus serta tailoring yang presisi.

Karya mereka juga memperoleh pengakuan internasional ketika koleksi Rizman Ruzaini dipamerkan di Victoria & Albert Museum London pada 2024 dalam ekshibisi Naomi: In Fashion. Mereka tampil sebagai desainer Malaysia pertama yang mendapat kesempatan prestisius tersebut.

Francis Libiran Menampilkan Desain Dramatis dengan Sentuhan Artistik

Francis Libiran menghadirkan koleksi yang menguatkan reputasinya sebagai salah satu desainer Filipina paling berpengaruh. Ia dikenal dengan gaya dramatis yang menggunakan siluet tegas, potongan arsitektural, detail Art Deco, bordir halus, dan penggunaan bahan-bahan premium seperti piƱa-jusi.

Salah satu karyanya yang paling terkenal, Sinag Barong, pernah dikenakan atlet Filipina pada Olimpiade Paris 2024. Pada ASEAN Fashion Parade, Libiran kembali menunjukkan kemampuannya menggabungkan modernitas dan budaya dalam rancangan yang menawan.

Frederic Lee Menghadirkan Karya Penuh Imajinasi dari Singapura
Francis Libiran

Frederic Lee, desainer kreatif dari Singapura, memperkuat kehadiran ASEAN Fashion Parade dengan koleksi yang mengutamakan imajinasi visual dan konstruksi fashion yang rapi. Ia menghadirkan rancangan yang menyeimbangkan unsur tradisional dan sentuhan modern, membuat setiap busananya tampak hidup dan ekspresif di runway.

Kehadiran Frederic melengkapi harmoni antara tiga negara yang bersama-sama merayakan kekayaan mode Asia Tenggara.

ASEAN Fashion Parade Menghubungkan Kreativitas dan Kolaborasi Regional
Frederic Lee

Ajang ini tidak hanya mengangkat karya-karya mode terbaik, tetapi juga berperan sebagai jembatan yang menyatukan pelaku industri dari berbagai negara. Melalui acara ini, para desainer memiliki kesempatan untuk saling bertukar ide, memperluas jaringan, dan memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan fashion yang penuh inovasi.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan kontribusi para kreator, ASEAN Fashion Parade semakin melangkah maju sebagai ruang kolaborasi yang membawa inspirasi serta peluang baru bagi industri mode regional.

Meta Deskripsi

ASEAN Fashion Parade menghadirkan karya spektakuler dari desainer Malaysia, Filipina, dan Singapura, mempertemukan tradisi dan inovasi untuk memperkuat jejaring kreatif Asia Tenggara.

Kata Kunci Frasa Utama

ASEAN Fashion Parade

Slug URL

asean-fashion-parade-kolaborasi-mode-asia-tenggara

uniqueprivacy.org