Hanbok Batik: Perpaduan Elegan Budaya Korea dan Indonesia

indonesiafashion.com – Brand batik lokal Djadi Batik memperkenalkan konsep hanbok batik sebagai bentuk perayaan dua budaya dalam satu pakaian. Ide ini lahir dari kecintaan pendirinya terhadap drama Korea dan keindahan batik.
Inovasi ini menarik perhatian banyak orang dan menuai pesanan sejak awal diluncurkan.

Awal Mula Ide & Proses Kreasinya

Usnul Djadi — pendiri Djadi Batik — mengaku mendapat inspirasi dari gaya busana di drama Korea. Ia ingin merancang pakaian yang menyatukan hanbok dan motif batik sebagai identitas dirinya. Dalam pembicaraan dengan media, ia menyatakan bahwa ia menyukai drama Korea sejak sekolah, dan juga sejak lama memfavoritkan batik. Ketika memutuskan berhenti dari dunia kerja profesional, ia menekuni kelas rancangan busana agar mimpinya dapat terwujud.
Untuk mendesain koleksi, Djadi menggunakan teknik colek dalam pewarnaan batik. Teknik itu menjadi ciri khas produknya karena menghasilkan warna batik berbeda dari batik umum. Ia menjelaskan bahwa proses pewarnaan berjalan “usap per usap per motif”, membuat suatu bagian warna butuh waktu lebih lama tergantung kerumitan motif.

Motif Tegel menjadi salah satu favoritnya. Ia memadukan motif Tegel Delapan dan Tegel Semanis Kawung untuk menciptakan visual yang unik dan menarik. Meskipun permintaan tinggi, Djadi menyadari bahwa ia harus terus berinovasi agar desain tidak stagnan.

Penerimaan Pasar & Tantangan Inovasi

Setelah ia meluncurkan hanbok batik pertamanya, respon pasar justru melebihi ekspektasi. Banyak orang menyukai konsep pakaian yang menyatukan dua budaya. Pesanan pun datang dari berbagai kota di Indonesia.

Namun, Djadi menyadari tantangan besar dalam mempertahankan daya tarik desain. Ia harus rutin merilis motif baru, bereksperimen dengan kombinasi warna, dan menjaga kualitas agar tidak kehilangan minat pasar.

Proses produksi batik untuk hanbok batik punya tantangan tersendiri. Karena busana ini menggabungkan unsur jahitan model hanbok Korea dengan tekstur batik lokal, Djadi perlu memastikan bahwa kain tetap nyaman dipakai, motif tetap terlihat jelas, dan jahitan menjaga bentuk hanbok klasik.

Makna Budaya & Identitas dalam Busana

Dengan hanbok batik, Djadi ingin menyampaikan bahwa seseorang bisa merayakan budaya asing tanpa harus meninggalkan akar budayanya sendiri. Dalam pandangannya, pakaian menjadi cara ekspresif cepat untuk menunjukkan identitas tanpa berbicara. Ia berharap bahwa konsep ini menggambarkan harmonisasi antar budaya, bukan konflik identitas.

Kombinasi hanbok dan batik juga membuka ruang bagi dialog budaya. Konsumen bisa memahami bahwa batik tidak sekadar kain tradisional, melainkan bisa berkembang dalam gaya kontemporer yang tetap menghormati warisan.

nita mantan steamer