indonesiafashion.com – Festival Film Toronto 2025 tidak hanya menghadirkan film-film unggulan, tetapi juga parade gaya dari para aktor pria ternama di karpet merah. Dari setelan klasik hingga pilihan warna berani, setiap bintang tampil percaya diri dengan interpretasi pribadi terhadap mode formal. Inilah momen terbaik yang patut dicatat.
Penampilan Tajam di Premiere Film Besar
Dwayne Johnson kembali menjadi pusat perhatian di premiere Mesin yang Hebat. Setelah sebelumnya tampil dengan gaya Prada di Venesia, kali ini ia memilih Dolce & Gabbana. Jas sutra musim gugur 2025 itu memancarkan energi kuat sekaligus rapi. Detail kancing depan berkilau di kulitnya, sementara pinggiran ikat pinggang yang tegas menambah karakter berani. Dengan tubuh atletisnya, ia terlihat semakin ramping dan percaya diri. Penata gaya Ilaria Urbinati jelas berhasil memberikan kesan maskulin sekaligus elegan.
Matthew McConaughey tidak kalah memukau di premiere Bus yang Hilang. Ia mengenakan jas olive Loewe dengan siluet double-breasted yang tajam. Potongan itu membuatnya tampil segar setelah deretan gaya santai di red carpet sebelumnya. Penampilan ini membuktikan bahwa ia masih bisa mengejutkan publik dengan karisma dewasa yang elegan. Putranya, Levi, juga ikut mencuri perhatian lewat setelan Dior yang berani berbeda dari tradisi formal. Rasa percaya diri Levi menegaskan bahwa gaya memang menurun dalam keluarga ini.
Di premiere Frankenstein, Jacob Elordi kembali dengan siluet besar khas Bottega Veneta. Ia memadukan jas custom dengan pochette merah dan sepatu Manolo Blahnik Truro. Hasilnya bersih, minimalis, dan sangat personal, meski potongan oversized-nya memicu perdebatan. Berbeda dengannya, Oscar Isaac justru tampil memikat dalam jas ganda coklat gelap. Bersama penata gaya Matthew Henson, Isaac perlahan membangun reputasi sebagai aktor dengan pilihan gaya tak terduga.
Warna dan Tekstur yang Berani
Callum Turner memberikan kejutan di premiere Eternity dengan jas ungu double-breasted dari Louis Vuitton. Ia memadukannya dengan kemeja serta dasi berpola biru, sehingga menciptakan kontras segar di antara dominasi jas hitam di karpet merah. Kepercayaan dirinya jelas terlihat, sementara penata gaya Ben Schofield mampu menyeimbangkan kesan eksperimental dengan elegansi klasik.
Colin Farrell menghadirkan definisi tailoring sempurna di premiere Ballad of a Small Player. Dengan jas pinstripe Sicilia custom dari Dolce & Gabbana, ia menunjukkan bagaimana setelan rapi bisa tetap terasa santai. Atasan putih polos dan loafers sutra membuat kesan formal itu lebih rileks. Kombinasi inilah yang menjadikan Farrell selalu menonjol tanpa harus berlebihan.
Lewis Pullman melanjutkan konsistensi gaya di premiere Testament Ann Lee. Setelah sukses dengan Saint Laurent di Venesia, kini ia memilih setelan coklat Lardini. Nada bumi yang ia gunakan memberi kesan hangat sekaligus matang. Tidak mengherankan jika publik semakin menganggapnya sebagai salah satu aktor dengan gaya paling konsisten.
Rami Malek, yang hadir di premiere Nuremberg, memilih jas slim-cut sutra dari Ralph Lauren. Brooch dari Cartier melengkapi tampilannya dengan sentuhan mewah yang khas. Sekali lagi, Malek menunjukkan preferensi terhadap potongan ramping yang membuatnya terlihat modern tanpa kehilangan sisi klasik.
Sentuhan Klasik dan Eksperimen Modern
Byung-hun Lee bergabung dengan tren velvet di premiere Tanpa Pilihan Lain. Setelan Dolce & Gabbana dengan kerah sutra berhasil menampilkan nuansa glamor yang sulit diabaikan. Pilihan kain velvet jelas memperkuat tren yang akan terus mendominasi musim ini.
Channing Tatum memilih setelan abu-abu double-breasted dari Saint Laurent di premiere Roofman. Namun kali ini potongan terasa kurang pas, terutama di bagian celana. Meski tetap rapi, publik berharap Tatum kembali pada eksperimen gaya yang lebih tajam.
Paul Mescal mengejutkan di premiere Hamnet dengan setelan custom Casely Hayford. Bahan barathea Inggris memberi tekstur kaya, sementara pin Cartier menambah detail eksklusif. Mescal membuktikan bahwa pilihan klasik bisa tetap terasa segar ketika dikombinasikan dengan aksesori tepat.
Jeremy Renner tetap setia pada gaya konservatif di premiere Bangunlah, Orang Mati: Misteri Knives Outy. Jas tiga potong Sicilia dari Dolce & Gabbana dipadukan dengan sepatu derby mengilap. Sederhana namun efektif, gaya ini membuktikan bahwa klasik selalu relevan. Sementara itu, Daryl McCormack tampil modern dengan Hermès, membawa nuansa kontemporer yang menyegarkan.
Penutup Minggu dengan Minimalisme Elegan
Tom Blyth tampil dalam setelan biru tengah malam dari Saint Laurent di premiere First Fence. Meski terlihat baik, publik sedikit merindukan eksperimen warna beraninya yang biasa. Sementara itu, Paul Dano menutup rangkaian festival dengan gaya minimalis khas Prada. Ia mengenakan jas hitam ganda dengan kemeja poplin hitam dan sepatu lace-up. Simpel, tajam, dan tidak mencolok—sebuah representasi sempurna dari estetika Prada.
Festival Film Toronto 2025 sekali lagi membuktikan bahwa karpet merah bukan hanya panggung busana wanita. Para aktor pria menampilkan keberanian, kreativitas, dan rasa percaya diri melalui gaya mereka. Dari sutra berkilau hingga velvet mewah, dari tailoring klasik hingga eksperimen warna, setiap penampilan menciptakan narasi mode yang patut diingat.