indonesiafashion.com – LoveShackFancy kembali memikat publik dengan presentasi Spring/Summer 2026 di New York Fashion Week pada Kamis, 11 September. Bertempat di Nine Orchard, brand ini membawa nuansa romantis khasnya, lengkap dengan renda vintage, motif feminin, dan suasana penuh fantasi. Namun, yang paling mencuri perhatian justru datang dari balik panggung—gaya rambut model yang segar, elegan, dan penuh energi karya penata rambut Brent Lawler.
Lawler mengungkapkan bahwa inspirasi utamanya berakar pada kampanye Ralph Lauren awal 1990-an. Ia membayangkan perempuan cantik berlari bebas di padang rumput Montana atau berkumpul di ranch Amerika yang klasik. Dari imajinasi tersebut, lahirlah gaya rambut yang memadukan romansa dengan kesan kasual, jauh dari kesan kaku dan berlebihan. “Saya ingin menampilkan rambut yang santai, bertekstur, tapi tetap indah,” kata Lawler dengan penuh keyakinan.
Gadis LoveShackFancy Tampil Lebih Dewasa dan Berkelas
Menurut Lawler, identitas gadis LoveShackFancy selalu penuh keceriaan, energi, dan cinta kehidupan. Biasanya, gaya mereka identik dengan pita, senyum cerah, serta nuansa fantasi. Namun, musim ini, ia menekankan sisi yang lebih matang dan berkelas tanpa menghilangkan esensi muda yang bebas.
“Gadis kami tumbuh sedikit lebih dewasa,” ujarnya. “Saya tidak ingin rambut terlihat terlalu formal atau seolah dipaksa menggunakan pelurus. Rambut harus tetap anggun, tetapi tidak pernah terasa kuno.” Dengan pendekatan tersebut, Lawler berhasil menciptakan keseimbangan antara kelembutan feminin dan energi Amerika yang kuat.
Teknik Styling: Dari Sampo Kering Hingga Gelombang Lembut
Setiap model yang duduk di kursi Lawler langsung melalui tahapan awal yang konsisten: penyegaran rambut menggunakan Batiste Dry Shampoo Original. Produk andalan ini menurutnya menjadi “rahasia mode” selama bertahun-tahun. Ia bahkan menegaskan bahwa sampo kering sangat penting karena banyak model menjalani hingga lima pertunjukan dalam sehari. Dengan Batiste, ia mendapatkan kanvas bersih untuk memulai styling.
Setelah itu, Lawler mengambil “alat ikat rambut besar” serta curling iron berukuran 1,75 inci hingga 2 inci. Ia menempatkan alat pengeriting tepat di bagian di mana rambut secara alami melengkung. Teknik ini mencegah hasil akhir terlihat terlalu buatan atau kaku seperti ikal tabung. Sebaliknya, ia menciptakan gelombang lembut yang terasa hidup dan segar.
Langkah berikutnya melibatkan penyemprotan sampo kering langsung ke akar hingga bagian tengah rambut. Setelah itu, ia menyisir dengan lembut untuk mendapatkan kesan “sudah dipakai” sekaligus menambahkan tekstur alami. Lawler kemudian menambahkan beberapa ikal kecil sebagai detail dan mengamankannya dengan Goody Polybands transparan.
Cara Mendapatkan Tampilan Ala LoveShackFancy di Rumah
Lawler memberikan sejumlah tips bagi siapa saja yang ingin meniru gaya rambut ini. Pertama, pastikan selalu memiliki sampo kering di rumah. Produk ini tidak hanya menyegarkan rambut tetapi juga memberi volume serta tekstur. Kedua, gunakan curling iron besar dan fokus pada area yang secara alami membentuk gelombang. Dengan begitu, hasil akhirnya tetap terlihat natural.
Ia juga menyarankan agar pengguna tidak takut menggunakan semprotan berlapis. Triknya, jangan menyemprotkan produk langsung ke bagian atas rambut. Alih-alih, angkat lapisan rambut bagian atas dan semprotkan produk ke bawah. Teknik ini menciptakan volume tanpa meninggalkan kesan berdebu. Terakhir, pijat rambut dengan jari untuk menghasilkan tekstur yang lebih santai—atau seperti yang ia sebut, “tekstur cool girl yang sempurna.”
Dengan langkah-langkah ini, siapa pun bisa menampilkan tampilan ala LoveShackFancy: feminin, romantis, dan selalu relevan. Lawler menekankan bahwa keseimbangan adalah kunci. Rambut yang terlalu rapi akan terlihat formal dan tua, sementara rambut yang terlalu berantakan kehilangan sentuhan elegan.
Baca artikel asli diindonesiafashion.com