indonesiafashion.com – Di Korea Selatan, kafe telah menjadi tempat favorit bagi banyak orang untuk bekerja atau belajar. Namun, fenomena baru bernama “Cagongjok” kini menjadi sorotan. Istilah ini berasal dari gabungan kata “café” dan “gongbu” (belajar), merujuk pada individu yang menghabiskan waktu berjam-jam di kafe dengan membawa perangkat kerja lengkap. Fenomena ini menimbulkan tantangan bagi pemilik kafe dalam menjaga kenyamanan dan kelancaran operasional.
Ciri Khas Cagongjok dan Dampaknya pada Kafe
Cagongjok sering terlihat membawa perangkat seperti laptop, monitor tambahan, printer, dan power strip. Mereka mengubah meja kafe menjadi ruang kerja pribadi, seringkali tanpa membeli lebih dari satu minuman. Hal ini menyebabkan kursi menjadi terbatas, mengganggu pelanggan lain yang ingin menikmati suasana kafe. Beberapa kafe bahkan harus menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan perangkat besar untuk menjaga kenyamanan bersama.
Budaya Kerja dan Pendidikan yang Mendorong Fenomena Ini
Budaya kerja dan pendidikan di Korea Selatan yang sangat kompetitif menjadi faktor utama munculnya Cagongjok. Jam belajar yang panjang dan persaingan ketat dalam dunia pendidikan membuat banyak individu mencari tempat yang mendukung produktivitas di luar rumah atau kantor. Kafe dengan fasilitas Wi-Fi, suasana yang nyaman, dan akses listrik menjadi pilihan ideal bagi mereka.
Respon Pemilik Kafe dan Kebijakan yang Diterapkan
Pemilik kafe menghadapi dilema antara menghormati pelanggan dan menjaga kelancaran operasional. Beberapa kafe membatasi penggunaan perangkat besar, menetapkan waktu tertentu, dan mengubah tata letak untuk mencegah penyalahgunaan ruang. Meskipun demikian, kebijakan ini seringkali menimbulkan pro dan kontra di kalangan pelanggan.