Cinta Batik Semarang: Merajut Kembali Warisan Budaya Lewat Motif Klasik

INDONESIAFASHION.COM – Di tengah geliat modernitas Kota Semarang, Cinta Batik Semarang hadir sebagai penjaga tradisi perbatikan khas Semarangan. Didirikan pada 2006 oleh Eko Hariyanto dan Iin Windhi Indah Tjahjani, usaha ini berfokus pada pelestarian motif-motif batik klasik dari era 1800–1940-an. Melalui teknik batik cap dan tulis, serta penggunaan pewarna alami dan sintetis, mereka menciptakan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga sarat makna sejarah.

Motif Khas Semarangan yang Menghidupkan Sejarah

Filosofi Bangau: Tentang Keteguhan dan Ketenangan Hidup [Dok/instagram/@cintabatik.semarangan]

Salah satu koleksi unggulan Cinta Batik Semarang adalah motif bangau, yang menggambarkan keteguhan dan ketenangan hidup. Dalam dunia perbatikan, bangau dianggap sebagai simbol adaptasi dan keseimbangan. Motif ini dituangkan dalam batik tulis halus dengan pewarna alami Stabilantes Fuchia di atas kain primisima, menghasilkan gradasi warna lembut yang mencerminkan filosofi tersebut.

Balungan Gajah: Kekuatan dan Kebijaksanaan dalam Satu Motif [Dok/instagram/@cintabatik.semarangan]

Selain itu, motif Balungan Gajah juga menjadi andalan. Istilah dalam bahasa Jawa ini berarti “orang yang kuat atau kaya”, menggambarkan kekokohan dan kebijaksanaan. Motif ini berasal dari 1940 dan kini dihidupkan kembali dengan teknik serupa, menghadirkan harmoni visual dan makna mendalam.

Proses Pembuatan yang Teliti dan Penuh Cinta

Setiap helai batik di Cinta Batik Semarang dikerjakan dengan ketelatenan tinggi. Proses pembuatan batik tulis memerlukan waktu hingga 3–4 bulan, mulai dari menggambar pola, membatik, hingga pewarnaan. Penggunaan pewarna alami tidak hanya memberikan warna yang khas, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini menjadikan setiap karya tidak hanya sebagai produk seni, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pelestarian alam.

Peran Cinta Batik Semarang dalam Pelestarian Budaya

Lebih dari sekadar bisnis, Cinta Batik Semarang berperan penting dalam melestarikan warisan budaya Semarangan. Dengan menghidupkan kembali motif-motif klasik dan menggunakan teknik tradisional, mereka tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga identitas budaya. Karya-karya mereka menjadi simbol kebanggaan lokal yang mampu bersaing di pasar global.