indonesiafashion.com – Festival seni rupa kontemporer ARTJOG 2025 kembali digelar di Jogja National Museum pada 20 Juni hingga 31 Agustus 2025. Dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional, ARTJOG menghadirkan program “Kita Berkebaya” yang bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kebaya sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.
Kebaya sebagai Simbol Identitas dan Ekspresi Diri
Gerakan “Kita Berkebaya” diinisiasi oleh Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Narasi. Program ini menempatkan kebaya bukan hanya sebagai busana tradisional, melainkan sebagai representasi identitas, kebanggaan budaya, dan ruang ekspresi diri perempuan Indonesia lintas generasi. Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menyatakan bahwa kebaya adalah warisan budaya yang sarat makna, filosofi, dan martabat. Melalui gerakan ini, diharapkan masyarakat dapat merawat kebaya dan menjadikannya bagian dari gaya hidup, sekaligus menggerakkan roda ekonomi kreatif.
Rangkaian Acara yang Mendidik dan Menginspirasi
Program “Kita Berkebaya” dimulai dengan pemutaran film pendek #KitaBerkebaya, yang juga tersedia di kanal YouTube Indonesia Kaya. Film ini mengajak penonton untuk menyelami kisah di balik lipatan kain, potongan pola, dan jahitan yang penuh cerita. Setiap frame menampilkan perempuan-perempuan dari berbagai daerah, masing-masing dengan gaya berkebayanya, membuktikan bahwa busana tradisional ini bisa hadir dalam wujud yang beragam tanpa kehilangan akar budayanya.
Selanjutnya, penampilan artistik dari Abdi Dalem Pura Mangkunegaran menjadi pembuka menuju sesi diskusi. Gerakan anggun mereka, paduan busana dan gestur penuh simbol, memvisualisasikan makna kebaya sebagai cerminan kelembutan, keteguhan, dan keanggunan perempuan Nusantara.
Diskusi Mendalam tentang Kebaya dan Perannya
Puncak acara menghadirkan talkshow “Berdaya Lewat Kebaya: Warisan Budaya sebagai Ruang Ekspresi”. Talkshow menghadirkan Mbakyu Berkebaya, kreator konten kampanye kecintaan pada kebaya, dan Gusti Sura dari Pura Mangkunegaran. Diskusi membahas kebaya dari berbagai sisi: pengaruh budaya Jawa, sejarah keraton, dan peran sebagai ekspresi diri modern.