Talkshow “Batik and Sustainability” Soroti Peran Kunci Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya dan Lingkungan
indonesiafashion.com – Jakarta, 2 Agustus 2025 – Talkshow bertajuk “Batik and Sustainability: Lestarikan Tradisi, Lestarikan Bumi” sukses diselenggarakan di Pasaraya Blok M, Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Batik Nusantara. Acara ini bertujuan mengangkat batik dalam konteks modern sekaligus mendorong praktik fashion berkelanjutan yang semakin relevan di era digital.
Generasi Muda Didorong Menjadi Agen Perubahan
Dalam talkshow tersebut, para narasumber menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku industri batik, generasi muda, dan teknologi digital. Generasi muda dinilai memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang dapat menjembatani warisan tradisi dengan kebutuhan zaman.
Melalui pendekatan kreatif dan inovatif, anak muda kini tidak hanya berperan sebagai konsumen, melainkan juga sebagai kreator dan pelestari budaya. Antusiasme peserta dari kalangan mahasiswa, komunitas kreatif, hingga pelaku industri mode semakin memperkaya diskusi yang berlangsung.
Doddy Rahadi: Batik Kini Menyatu dalam Gaya Hidup Modern
Salah satu pembicara utama, Doddy Rahadi selaku Staf Ahli Menteri Perindustrian, mengungkapkan bahwa batik telah mengalami transformasi besar. Menurutnya, batik kini hadir dalam bentuk yang lebih santai, seperti gaya kasual dan streetwear, yang semakin digemari generasi muda.
Lebih lanjut, Doddy menyoroti peluang besar bagi merek lokal yang mengembangkan batik secara digital dan ramah lingkungan. Ia juga menggarisbawahi perlunya dukungan menyeluruh terhadap sektor Industri Kecil Menengah (IKM) batik yang terbukti mampu melestarikan budaya sekaligus mendorong ekonomi kreatif nasional.
Inovasi Digital Dorong Inklusi dan Kreativitas Batik
Teknologi digital menjadi salah satu sorotan utama dalam talkshow ini. Para narasumber memaparkan bahwa platform digital seperti marketplace, media sosial, hingga augmented reality (AR) membuka akses pasar yang lebih luas—baik bagi pengrajin maupun konsumen muda global.
Beberapa peserta menyampaikan ketertarikan mereka terhadap pengembangan usaha batik berbasis teknologi, mulai dari visual storytelling, NFT batik, hingga produk berbasis AI generatif yang tetap menjunjung akar budaya lokal.
Dengan literasi digital yang memadai, para pengrajin batik dapat memasarkan produknya secara langsung tanpa harus bergantung pada pameran fisik. Hal ini membuka jalan bagi model bisnis yang lebih inklusif dan adaptif.
Kesadaran Etis Meningkat di Kalangan Konsumen Muda
Seiring meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan, generasi muda mulai selektif dalam memilih produk fashion. Mereka menunjukkan preferensi terhadap label yang menerapkan prinsip perdagangan adil (fair trade), transparansi dalam rantai produksi, serta penggunaan bahan alami dan ramah lingkungan.
Tren ini mendorong industri batik untuk terus beradaptasi dan mengedepankan praktik yang lebih etis dan berkelanjutan dalam setiap proses produksinya.
Kolaborasi Lintas Generasi Jadi Kunci Masa Depan Batik
Sesi akhir talkshow diwarnai dengan ajakan untuk memperkuat komitmen terhadap fashion berkelanjutan. Batik diposisikan tidak hanya sebagai produk budaya, tetapi juga sebagai medium yang merefleksikan nilai, prinsip hidup, dan keberlanjutan.
Kolaborasi lintas generasi dinilai sangat penting dalam memastikan bahwa batik tetap hidup, relevan, dan mampu memberikan dampak ekonomi yang adil bagi seluruh pelaku industri.
Talkshow ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki semangat kuat untuk menjaga identitas budaya bangsa melalui pendekatan kreatif, digital, dan penuh harapan. Pasaraya Blok M pun menjadi saksi semangat baru tersebut dalam merancang masa depan batik Indonesia yang lebih berkelanjutan.