indonesiafashion.com – Acara tahunan Victoria’s Secret Fashion Show bukan sekadar pagelaran busana biasa—sejak debutnya pada 1995, pertunjukan ini tel sah menjadi ikon budaya pop. Balutan lingerie mewah, sayap yang megah, dan panggung spektakuler menjadikannya undangan utama para supermodel dunia. Namun di balik gemerlapnya, tersimpan deretan fakta unik yang jarang diketahui oleh publik.
Sayap Megah & Berlian yang Memikat
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5382466/original/093426300_1760588881-SnapInsta.to_565349517_17904465117267463_458995355505933503_n.jpg)
Sayap menjadi simbol khas acara ini. Misalnya, pada edisi 2016, rangkaian sayap yang dikenakan oleh supermodel tercatat sebagai yang paling berat: menembus empat kilogram dengan embel-embel batu kristal Swarovski.
Pada edisi lainnya, bra Fantasy melejit sebagai pusat perhatian karena dihiasi berlian hingga senilai US $ 3 juta. Proyek semacam ini mencerminkan bahwa show tak hanya bertema lingerie, melainkan juga keunggulan produksi dan eksklusivitas merek.
Berlian yang menghiasi bra dan aksesori bawaan menegaskan bahwa produk ini bukan untuk konsumsi massa semata, melainkan sebagai hype dan simbol magis dunia fashion.
Panggung, Musik, dan Momenta Dramatis
Panggung Victoria’s Secret dirancang jauh melebihi runway standar. Struktur panggung kerap dibangun layaknya set konser besar. Studio pemotretan lalu dialih-fungsi menjadi arena pertunjukan dengan lighting yang teaterikal dan musik live.
Musik live menampilkan artis ternama, sehingga show berjalan seperti produksi hiburan intens dan tidak hanya fashion show biasa.
Di belakang layar, kesiapan supermodel mencakup latihan berjalan dalam sepatu berhak tinggi, sesi make-up cepat, dan pergantian kostum berkecepatan tinggi. Drama produksi ini menjamin pergantian adegan yang mulus di mata penonton global.
Kritik & Transformasi dalam Era Baru
Meskipun populer, acara ini menghadapi banyak kritik. Beberapa kalangan menilai bahwa tampilan yang sangat dewasa dan standar tubuh yang sangat selektif tidak mewakili keragaman.
Pada dekade 2020-an, Victoria’s Secret mulai melakukan repositioning: melibatkan model dari latar belakang berbeda, menampilkan ukuran tubuh lebih beragam, dan merubah gaya visual show agar lebih inklusif.
Transformasi ini menjadi bukti bahwa industri fashion besar mulai menanggapi tuntutan perubahan sosial dan budaya dengan serius.
 
					