Violet LaVigna Breeckner Raih Pengakuan 90 Tahun Setelah Sketsanya

indonesiafashion.com – Desain-desain mengagumkan Violet LaVigna Breeckner kembali mencuri perhatian publik, hampir sembilan dekade setelah ia membuat sketsa pertamanya. Kreativitasnya yang lahir di usia remaja kini viral di TikTok, membawa momen penting bagi keluarga besar Breeckner dan menghidupkan kembali perjalanan hidup seorang seniman legendaris.

Keluarga Berkumpul Rayakan Ulang Tahun ke-103

Alicia Martinez, keponakan Violet, menceritakan bahwa keluarganya selalu erat dan berbagi segala hal. Baru-baru ini, ia memutuskan untuk memperkenalkan sebagian sejarah mereka kepada publik. “Keluarga bagi kami tidak hanya orang tua dan saudara, tapi juga bibi, paman, sepupu, dan bahkan nenek moyang,” ujarnya. Anggota keluarga tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat, dari Mississippi hingga Florida, tetapi ulang tahun ke-103 Violet menghadirkan kesempatan langka untuk berkumpul.

Perayaan ini menggabungkan empat generasi dalam satu ruang. Alicia menekankan betapa istimewanya melihat putrinya yang berusia delapan tahun berinteraksi dengan nenek buyutnya. “Moment seperti ini tak ternilai harganya,” tambahnya. Selama pertemuan, keluarga menikmati cerita, tawa, hidangan pasta dan meatballs, serta pertunjukan mini dari lemari pakaian Marylinda, yang menampilkan gaya yang tak terlupakan.

Sketsa Mode Klasik Mendapat Apresiasi Modern

Keluarga menemukan portofolio sketsa yang dibuat Violet antara usia 13 hingga 16 tahun. Alicia mengaku terkesan dengan bakat, detail, dan imajinasi yang dimiliki Bibi Vi pada usia muda. “Saya selalu tahu Bibi Vi seorang seniman, tapi melihat koleksi ini membuat saya benar-benar terkesima,” katanya.

Kisah sketsa ini kemudian dibagikan di TikTok sebagai penghormatan terhadap kreativitas Violet. Video itu meraih hampir setengah juta tayangan, memicu kegembiraan bagi sang desainer. “Saya tidak percaya! Ini membuat saya merasa sangat bahagia,” ujar Violet, terharu dengan perhatian yang diterimanya.

Perjalanan Seni dan Pendidikan Violet

Violet mulai menggambar desain pakaian pada usia 13 tahun selama masa sekolah menengah. Ia memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya dan kemudian diterima di Pratt Institute di Brooklyn, salah satu sekolah seni visual terkemuka. Meskipun perjalanan ke kampus memakan waktu dua jam setiap hari, Violet menekuni pendidikan seni dengan disiplin. Di sana, ia belajar berbagai medium lukisan dan patung, membentuk dasar kreatif yang akan terus memengaruhi karya-karyanya.

Warisan Keluarga dalam Dunia Mode

Bisnis keluarga juga memainkan peran besar dalam hidup Violet. Ayah dan saudaranya mendirikan bisnis kain wol cashmere asli di New York, memproduksi mantel dan jas berkualitas tinggi untuk wanita dan mengekspor ke seluruh dunia. “Nama LaVigna menjadi terkenal dan memulai tren kain cashmere di Amerika,” kenang Violet. Ia tumbuh menyaksikan pembuatan jas dan mantel indah setiap hari, yang menginspirasi ketekunan dan cintanya terhadap mode.

Meskipun kehidupan membawanya ke arah lain—menikah, memiliki anak, dan melihat suami serta saudara pensiun—Violet tetap memelihara sketsa-sketsanya. Ia mengaku menyimpan karya tersebut karena istimewa, bukan untuk dijual atau dipamerkan, hingga momen viral di era modern ini membawanya kembali ke sorotan.

Apresiasi Modern untuk Kreativitas Klasik

Bagi Alicia dan keluarga lainnya, melihat reaksi publik terhadap karya Violet memberikan makna mendalam. “Curahan cinta dan penghargaan ini mendorong kami untuk terus membawa desainnya ke dunia nyata,” katanya. Senyum dan tawa Violet selama melihat apresiasi tersebut menjadi hadiah tak ternilai bagi keluarga. Sketsa remaja yang dibuat pada tahun 1930-an kini menginspirasi generasi baru dan menegaskan bahwa bakat sejati tidak lekang oleh waktu.

Violet menambahkan, meskipun ia jarang membuat sketsa baru, pengalaman ini memicu semangatnya untuk kembali berkarya. Ia ingin menghidupkan kembali kreativitasnya, meski jari-jarinya tidak lagi secekatan dulu. Melalui momen ini, keluarga menegaskan pentingnya akar, tradisi, dan nilai kolektif yang mereka wariskan. Alicia menekankan, “Keluarga benar-benar segalanya. Setiap kali berkumpul, terasa seperti waktu tak pernah berlalu.”

Baca artikel asli di indonesiafashion.com

nita mantan steamer